TASIKMALAYA Jawa Barat, OnNewsOne.com — Pengerjaan pelebaran trotoar di jl Kh.Mustafa yang termasuk pusat perkotaan Tasikmalaya yaitu untuk pedestarian, menuai protes keras dari masyarakat, para pedagang kaki lima dan seluruh tukang palkir dikawasan tersebut.
Mereka khawatir lapak usahanya hilang,karena bingung tidak punya pekerjaan lain, tercontohkan oleh salah satu juru palkir yang bernama Ridwan, Ia mengaku tak pernah diberi tau secara langsung cuman dapat kabar dari orang-orang.
“Saya bingung, karena lapak palkir saya mau dijadikan marioboronya Tasikmalaya, saya kehilangan pekerjaan,anak dan Istri saya bagaimana?” Ujar Ridwan
Ridwan setiap hari dapat 50- 80 ribu dari hasil palkir, dirinyapun mengaku petugas palkir resmi dan rutin stor perbulan ke pemerintah, tapi sekarang aku Ridwan dia menjadi pengangguran, bingung mau cari kerja kemana
Dari pemerintah, tidak ada kopensasi atau pergantian lahan palkir baru, tidak konfirmasi apalagi sosialisasi, tegas Ridwan.
Keresahan lain dialami oleh seorang pedagang kaki lima yang tiap hari berjualan barang elektronik kecil-kecilan seperti remote tv yang bernama Ibu Dewi, beliau sangat merasa terganggu karena konsumen berkurang dengan adanya pengerjaan ini.
“Saya sebenarnya resah takut tidak bisa dagang lagi, saya tidak berdaya namun pasrah karena ini pekerjaan pemerintah, mau diapakan lagi” ucap Dewi
Namun Dewi berharap semoga pemerintah benar akan menempatkan lapak buat dia jualan lagi, semoga juga kedepannya lebih baik kata Dewi.
Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf membenarkan bahwa kawasan Jalan HZ dan Cihideung akan dijadikan semi pedestarian mirip Malioboro di Yograkarta. Para PKL nantinya akan ditata lebih baik sehingga tak terkesan semerawut.
Untuk lahan parkir, Kata Wali kota, rencananya akan ditempatkan di sekitar jalan penyangga kedua jalan agar lebih tertata dan terlihat rapi. Selain itu,
Terkait Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya akan memajang pesawat bersejarah untuk mempercantik Taman Kota Tasikmalaya,Yusuf mengiyakan, katanya agar lebih menarik para wisatawan.
“Sekarang sudah mulai pengerjaan. Nah, kalau teknis pengerjaannya semuanya oleh Dinas PUTR Kota Tasikmalaya. Bisa ditanyakan langsung teknisnya bagaimana,” ucap Yusuf.
(OnNewsOne.com)
