TASIKMALAYA Jawa Barat,OnNewsOne.com –
Kasus stunting di Kota Tasikmalaya turun lebih dari 2 persen. Semula di angka14,81 persen, kini turun menjadi 12,79 persen, demikian yang dikatakan Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah kemarin
Lanjut Cheka, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kota Tasikmalaya dinilai berhasil menurunkan angka stunting. Hal tersebut terbukti dengan menurunnya angka kasus stunting di Kota Tasikmalaya.
“Kita terus upayakan agar kasus stunting di Kota Tasikmalaya ini terus menurun. Kita terus cari solusi untuk menekan lagi. Kita libatkan seluruh OPD terkait untuk menakan kasus stunting ini dan mudah-mudahan bisa lebih baik,” ujarnya.
Cheka pun mengajak seluruh BUMD dan BUMN yang ada di Kota Tasikmalaya untuk menjadi orang tua asuh penderita stunting. “Kita tetap bertahap ya menggulirkan programnya. Harus jelas dulu siapa yang akan membantunya. Karena kalau secara data untuk penderita stunting sudah ada by name by adress,” pungkas Cheka.
Kepala Dinas (Kadis) DPPKBP3A Kota Tasikmalaya Nunung Kartini, mengatakan, selaku dinas yang mengampu percepatan penuruan stunting dan bapak asuh untuk penderita stunting, pihaknya akan terus membantu warga penderita stunting yang kurang mampu dengan memberikan makanan tambahan.
Namun, lanjut Nunung, lingkungan tempat tinggal penderita stunting juga harus turut membantu sehingga tercipta koordinasi dan kerjasama yang baik dalam menurunkan angka stunting di Kota Tasikmalaya.
“Kita membantu dengan hati, sedekah yang selama ini terlupakan. Nanti OPD bisa menjadi bapak asuhnya dengan memberinan makanan tambahan. Namun, lingkungannya juga harus bagus,” kata Nunung.
Ia merincikan, bahwa makanan tambahan yang diperlukan penderita stunting ini adalah yang bergizi. Penderita stunting diberi sepiring gizi setiap hari seperti yang sudah dilakukan di Yudanegara.
“Namun walaupun makanan tambahan sudah berjalan tapi air di rumahnya belum bersih, ya tetap tak bisa jalan. Kita harus bergerak bersama dengan seluruh OPD menurunkan angka stunting ini,” ucapnya.
“Jadi harus bersama-sama bergeraknya. Nanti per 3 bulan penderita stunting itu ditimbang lagi bagaimana perkembangannya,” pungkasnya.
Karena kata Nunung menuntaskan kasus stunting tidak bisa dilakukan dengan sepihak, Ia berharap seluruh OPD di lingkungan Pemkot Tasikmalaya bisa saling bahu membahu membantu pengurangan kasus stunting
(OneNewsOne.com)