TASIKMALAYA Jawa Barat, OnNewsOne.com –
Baru – baru ini telah terjadi perombakan kepengurusan DPC Partai Gerindra Kota Tasikmalaya yang dilakukan beberapa hari yang lalu, tapi khabarnya menimbulkan reaksi di internal partai
Mantan Ketua Dewan Penasehat DPC Partai Gerindra Kota Tasikmalaya, Dadang Sunarya, saat dimintai tanggapan, pihaknya Pada prinsipnya selaku kader sangat setuju dengan siapapun dan di manapun posisinya karena semua saudara merupakan kader-kader terbaik, adapun ada kader baru yang didudukan dalam unsur Pimpinan mungkin itu bentuk penghargaan karena Beliau punya banyak pengalaman Politik, bisa disebut kader kehormatan.
“Saya mengucapkan selamat kepada Pengurus DPC yang baru semoga sukses dalam menjalankan tugas perjuangan kedepan.
Insyaallah selalu ada hikmah dalam satu peristiwa/momen untuk menjadi lebih baik” katanya,sabtu (4/6/2022)
Lanjut Dadang Tentang penyelenggaraan, menyebut itu hal yang sangat luarbiasa sangat jarang penyerahan SK di Hotel, bahkan diserahkan langsung oleh Dewan Pembina DPP, biasanya penyerahan SK di sekretariat DPC diserahkan oleh DPD dihadiri pegurus harian DPC dan minimal Ketua PAC itu saja yang tidak terlihat.
” Saya tidak yakin ini konsep Pak H Amir Mahpud mungkin ada konseptor yang pintar dan kreatif, saya suka orang seperti itu dan teruslah belajar supaya semakin cerdas jangan seperti saya yang semakin tua malah semakin bodoh” ujarnya.
Saya sangat mengenal Bapak H. Amir Mahpud. Beliau adalah tokoh yang nyaris sempurna. Beliau seorang pengusaha sukses otomatis beliau hatam masalah manajemen. Beliau seorang politisi terkenal malang melintang, masalah strategi dan Organisasi sudah jadi makanan sehari-hari.
Beliau juga sebagai Aghnia yang sangat peduli pada urusan sosial, beliau sangat layak jadi guru kita.
Masalah letupan-letupan kecil semoga tidak menjadi besar dan itu hal biasa, itulah dinamika, kebanyakan perbedaan muncul karena sisi pandang yang berbeda dan kalau dikelola dengan baik itu akan jadi rahmat tapi sebaliknya kalau diperuncing malah akan jadi laknat,
Dadang menyebut jika ada perbedaan yang di sebabkan hal prinsip seperti yang dipersoalkan sekarang masalah SK DPC itu perlu segera diselesaikan, karena itu bisa menjadi kesalahan kolektif termasuk yang menandatanganinya, karna SK itu tidak menempuh proses prosedur untuk memenuhi Instrumen sebagai landasan pengajuan SK DPC.
Sebagai landasan pengajuan Sk DPC betul Partai Gerindra sampai saat ini bersepakat belum melaksanakan munas, musda dan mucab tapi ada instrumen pembanding bisa Rapat pengurus harian bahkan Muslub di setiap tingkatan.
Ini penting untuk pembelajaran organisasi untuk ini harus melibatkan DPP, dalam hal ini secara kebetulan Gerindra memiliki Badan Investigasi di DPP. Kita tidak perlu ragu justru masyarakat akan simpatik bawa Partai Gerindra paling serius.
Lanjutnya kata Dia, didalam AD-ART Gerindra kewenangan tertinggi ada di Dewan Pembina dan tentunya keturunannya dalam setiap tingkatan tentu ke Dewan Penasihat. Dalam hal perubahan SK DPC Kota Tasikmalaya atas permintaan DPD untuk menyempurnakan struktur yang ada di DPC Kota Tasikmalaya dengan unsur pimpinan DPC sudah menjalankan prosedur proses dari mulai membentuk/menunjuk formateur sebagai tim perumus sehingga di proses dengan beberapa hal pertimbangan diantaranya :
1. Mengganti kekosongan personal yang sudah tidak aktif
2. Menggeser beberapa posisi yang disesuaikan dengan penilaian aktivitas dan keahlian.
Kemudian rumusan tersebut dilanjutkan kepada penyelenggaraan rapat pleno pengurus harian DPC dan waktu itu di sepakati tanpa catatan apapun dan di tandatangani bersama kemudian diajukan ke DPP lewat DPD sementara SK yang muncul hari ini entah darimana, katanya.
Dan kasus yang terjadi hari ini mempertanyakan mengenai proses prosedur logika organisasi. Ibaratnya bagaimanapun rukun sholat dilaksanakan tapi ketika syarat syah nya tidak dilakukan tetap saja tidak akan diterima.
Mengenai Pa H Nandang sebagi ketua DPC sebelumnya, saya mengenal beliau jauh dari sebelum lahir partai Gerindra, kita bersama-sama dalam perjuangan pembelaan pertanian, pandangan saya tentang beliau sungguh tidak diragukan lagi beliau berhasil memimpin DPC dari mulai 1 kursi, 4 kursi sampai 10 kursi. Jiwa managerial berpadu dengan jiwa sosial yang sangat melekat.
Beliau juga sangat cepat dalam belajar dan beliau memiliki prinsip memelihara silaturahmi dan berkomunikasi, sehingga semakin banyak relasi dan pertemanannya dari berbagai komunitas. Untuk itu saya berharap beliau juga tetap memelihara dan mengembangkan perjuangan untuk kepentingan bangsa pada umumnya, pada khususnya untuk kesejahteraan masyarakat Kota Tasikmalaya
Dan saya yakin beliau bisa menjadi katalisator tokoh-tokoh Kota Tasikmalaya yang kalau tokoh-tokoh ini bisa duduk bersama membangun jalinan komunikasi saya yakin masalah predikat Kota Tasikmalaya Kota miskin bukan menjadi hal yang sulit untuk di rubah, bahkan bisa lebih maju dari Kota/Kabupaten lainnya.
Dari semua yang saya sampaikan ini hanya pendapat dan pandangan pribadi, tentunya yang lain bisa berbeda itulah Demokrasi” demikian ujarnya mengakhiri.