TASIKMALAYA , OnNewsOne.com — Presiden Jokowidodo (Jokowi ) meminta belanja barang dan jasa ditingkat pemerintah pusat dan daerah mengutamakan produksi lokal bukan impor, tapi kenapa yang dilakukan para pengurus BPNT Kota Tasikmalaya malah menggunakan apel impor yaitu apel puji,berarti para pengurus BPNT tidak ikut menggerakan roda industri didalam Negeri, seperti saat pendistribusian bulan April 2022, hasil penemuan di kecamatan Purbaratu, memakai apel impor
Alasan kepala Negara ini ingin belanja yang dilakukan pemerintah pusat dan Daerah menggerakan roda industri dalam Negeri sehingga pergerakan ekonomi juga bisa dirasakan oleh masyarakat.
Banyak sekali dugaan dugaan ketimpangan yang dilakukan para pengurus BPNT seperti kartu yang double sehingga dugaan sebab hilangnya kuota di kartu KKS tersebut bermuara kesitu,
Sebagai contoh ada seorang warga yang kartunya di cek lalu di bukti prin out ada 8 paket tapi yang cair baru 4paket, dan kata petugas yang 4 lagi bisa minggu depan, tapi pas mau dicairkan malah hilang,lalu di konfirmasi ke E warong malah diam tak berkata kata,ini terjadi beberapa waktu yang lalu.
Selain itu, banyak dugaan kesalahan yang sangat di sengaja yaitu kartu KKS di tarik dulu sebelum beberapa hari lagi pencairan, terus komoditinya di paketkan, padahal di pedum tidak boleh seperti itu, dan masih terdapat E-warong siluman, yang buka setiap ada pembagian BPNT, E-warong tersebut berupa rumah biasa malah berupa gedung olahraga bukan warung, yang di jadikan tempat pendidtribusian
Dugaan Kesalahan – kesalahan yang sengaja dilakukan oleh para pengurus BPNT ini berawal dari komitmen fee, dugaannya bermuara di Kadinsos,dimana para supplier diduga membeli lahan atau jatah daerah yang akan di supplai, contoh pernah ada seorang Supplier yang berinisial (HN) menelpon salah seorang masyarakat purbaratu dan mengajak menggiring para PKM agar mau membeli komoditinya, padahal saat itu sedang berlaku tunai lewat pos, itu bilangnya di suruh Pak Kadis.
Permasalahan ini pelik, diduga ada kerjasama dari mulai tikor kota sampai ke tingkat kelurahan atau Desa, dan pihak kontroling yang terhormat wakil Rakyat juga diduga ada yang ikut bermain,karena tidak mampu membersihkan program BPNT dari orang-orang yang berahlak seperti begal, rakus dan kejam,demikian ujar Ketua Komunitas Peduli KPM Tasikmalaya Ir.H.Taupiq Rahman SH,MH.kepada para Wartawan ( Hy)