TASIKMALAYA Jawa Barat OnNewsOne.com—
Di setiap momen idul adha selain bakar-bakar sate dadakan yang dilakukan oleh masyarakat desa bahkan perkotaan adalah terlihatnya kesibukan sebagian masyarakat yang memanfaatkan limbah kurban yaitu berupa kulit hewan kurban yang sudah biasa diperjual belikan.
Kulit hewan kurban pada umumnya tidak disertakan ke dalam daging paketan kurban karena karakternya yang alot atau liat hingga oleh penerima akhirnya dibuang, pendapat seperti itu banyak di fahami oleh para panitia hingga akhirnya kulit hewan kurban tersebut dijual untuk dimanfaatkan ke hal lainnya.
Neng Istiqomah yang sehari – harinya biasa usaha jadi pengepul kulit hewan sapi dan domba serta kerbau di Tasikmalaya, perpendapat bahwa kulit khusus hewan kurban umumnya bagus untuk di olah menjadi bahan busana, karena hewan untuk kurban itu lebih dipersiapkan kesehatannya, umurnya harus dewasa, serta fisik yang lebih besar, sehingga tekstur kulitnya bagus dan sehat tanpa ada bekas nyamuk atau penyakit kulit hewan lainnya.
” menurut penghematan saya berdasarkan pengalaman yang didapat dari lapangan, memang kulit hewan kurban bisa di sebut kelas super, karena fisik kulitnya yang besar serta tekstur kulit yang tebal dan kuat, hinga jelas bagus untuk di samak jadi bahan busana”, jelas nya, minggu (10/7/2022)
Kata Ia, kulit hewan kurban saat idul adha sangat membludak datang dari penjuru daerah kepadanya, “dan saya pun harus konsekwen menampung kulit tersebut karena disamping kita butuh barang, juga kasian kepada penjual jika kulitnya tidak dibeli dengan alasan kebanjiran barang, jadi tetap saya tampung” paparnya.
Neng Istiqomah merincikan bahwa menurut catatan transaksi harga kulit kurban tahun ini adalah : kulit sapi Rp 8000/kg, kulit domba ukuran besar Rp 50.000 dan ukuran kecil Rp 25.000/ lembar.
” harga segitu jika mulus dan tidak sobek dibagian tengah daripada kulit tersebut, dan allhamdulilah tahun ini bisa terkumpul kulit sapi sekitar 70ton dan sekitar dua belas ribu lembar kulit domba” pungkanya.
