TASIKMALAYA Jawa Barat, OnNewsOne.com — Dikota Tasikmalaya produksi sampah perhari mencapai 200 ton dan 30 persennya terdiri dari sampah plastik, selama beberapa bulan terakhir, pemerintah cukup kewalahan menangani peningkatan produksi sampah tersebut, ditambah terbatasnya sarana prasarana. Minimnya alat berat di lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir, yang sudah melampaui kapasitas, juga menjadi beban pekerjaan.
Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf mengatakan, Kalau ada sampah yang kiranya bisa diolah tidak perlu dibuang. Kemudian, jangan buang sampah sembarangan, karena kapsitas TPA Ciangir sangat terbatas. Sehingga kalau sampah terus-terusan dibuang seenaknya, tidak akan tertampung,” tuturnya.
“Terkait sampah, Kami sudah instruksikan Dinas LH bekerja sama dengan pihak swasta, siapa yang siap untuk mengelola sampah. Paling tidak, dari 200 ton produksi sampah, 100 tonnya bisa terurai tak semua dibuang ke TPA ” ujar Wali Kota.
Lanjut Yusuf, termasuk dengan retribusinya juga akan dikelola oleh pihak ketiga. Semoga solusi ini bisa jadi alternatif disamping kita juga terus memikirkan upaya-upaya yang lain,” tutur Yusuf.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya H Deni Diyana berpendapat bahwa selain perlunya sarana prasarana, sinergitas serta kesadaran kolektif dalam memperlakukan sampah, menjadi faktor dominan juga.
“Kalau masyarakatnya mendukung dan bisa menjaga kebersihan lingkungannya masing-masing dari sampah, kita opitimis dan tidak menutup kemungkinan bisa mendapat adipura tahun depan,” demikian kata H.Deni