TASIKMALAYA Jawa Barat,OnNewsOne.com —
Ribuan PTT nakes sekota Tasikmalaya mempertanyakan nasibnya kepada DPRD terkait wacana penghapusan tenaga honorer oleh pemerintah pusat
Mereka menyebut padahal bangga bisa mengabdi ke pemerintah dengan bebaju dinas, bangga dilingkungan tetangga walaupun gaji nya sangat minim masih dibawah UMR,lalu kenapa kami akan dirumahkan, demikian ucap kordinator aksi Eko yang diucapkan didepan podium gedung paripurna DPRD Kota Tasikmalaya kamis ( 28/72022)
Ribuan nakes yang mengadakan aksi ini hadir dari puskesmas sekota Tasikmalaya dan karyawan RS dr. Soekardjo ini mengaku sebagai PPT yang bergaji dibawah UMR ditambah remun yang jumlahnya berbeda.
Dikesempatan aksi tersebut OnNewsOne.com mencoba menggali informasi dari beberapa PTT perawat RSUD dr Soekardjo, mereka menyebut sangat keberatan jika akan dirumahkan ” kami disini rata-rata sudah mengabdi antara 15 -16 tahun dengan 8gaji minim dibawah UMR” kata Euis Yunarsih pegawai PPT RSUD Dokar Kota Tasikmalaya
Sementara itu pasangan suami isteri yang sama-sama sebagai PPT di RS Dokar ikut gabung dalam aksi ini dia bernama Mira Agustina dan Rodiman, pasutru itu rela meninggalkan anak dirumah untuk ikut aksi karena ingin nasibnya diperhatikan,
“Saya sebagai PTT dari tahun 2016 dan kalau suami mulai jadi PPT dari tahun 2020, kami bingung jika benar-benar akan dirumahkan, sedangkan belum ada pekerjaan lain untuk gantinya” ujar Mira.
Kata Mira semoga Pemerintah Kota dan DPRD kota Tasikmalaya bisa memperjuangkan nasib para nakes Kota Tasikmalaya yang jumlahnya sangat signifikan
“Kami datang kesini ingin diangkat jadi P3K, kami jangan dirumahkan, kami bangga mengabdi ke negara sebagai nakes, kami mohon kepada pemerintah minta solusi yang baik agar kami tidak kehilangan pekerjaan” demikian ucap Destiana dan Euis Yunarsih yang mengaku telah mengabdi sebagai perawat selama 16 tahun.
Sedangkan menurut H Dodo Anggota DPRD kota Tasikmalaya,pihak DPRD akan memperjuangkan nasib para honorer nakes dan akan mengawalnya sampai ke pusat, H Dodo pun menyebut bahwa pihaknya sudah komunikasi terkait biaya honorer kepada Dinas kesehatan yang estimasi anggarannya sekitar 7,5 milyar perbulan.
(OnNewsOne.com)