TASIKMALAYA Jawa Barat, OnNewsOne.com —
Gaduhnya persoalan defisit keuangan RSUD dr Soekardjo adalah lagu lama dan tidak berujung. Hampir semua Pihak saat ini terutama Komisi IV DPRD ramai menyalahkan manajemen RSUD dr Soekardjo, padahal sejatinya kewenangan kebijakan ada di Pemerintah Kota dan DPRD Kota Tasikmalaya, demikian pendapat Pengamat Kebijakan Publik Ir.H Taufiq Rahman S.H., M.H., CPCLE
Kata H Taufiq Rahman, Komisi IV sudah lama mengetahui keadaan RSUD tersebut karena sudah lebih dari setahun lalu pihaknya memapakan potensi kekeliruan KSO beserta kerugiannya dan solusinya dihadapan Ketua Komisi IV. Dan yang terbaru tahun ini memaparkan potensi kerugian akibat carut-marut pembangunan gedung poliklinik. Akan tetapi dari dulu hingga sekarang tidak ada kemauan apalagi keberanian Komisi IV untuk membawa carut marut manajemen dan pembangunan fisik RSUD tersebut ke Tingkat Pansus
“Ya, Komisi IV DPRD selalu berdalih lemahnya manajemen RSUD dan selalu berdalih sudah memberikan bantuan anggaran keuangan ke RSUD, padahal terjadi lemahnya manajemen sejatinya diakibatkan juga oleh lemahnya pengawasan dan mandulnya sikap Komisi IV dalam menjalankan tugas dan kewajibannya” ujar H Taufiq.
Dengan demikian kata H Taufiq, sikap ambigu dari Komisi IV ini akhirnya menimbulkan kecurigaan publik bahwa persoalan di RSUD Hanya dijadikan komoditas politik untuk kepentingan Pilkada karena tidak ada keseriusan dan tindakan nyata sampai ke Pansus untuk menuntaskannya.
“Jadi ini lagu lama yang basi karena hanya sebatas panggung politik. Kalau komisi IV serius, harusnya bawa persoalan tersebut ke Level pansus bukan hanya bicara doang” jelas H Taufiq.
Menurut H Taufiq, publik sudah cerdas siapa yang hanya bermain panggung dan siapa yang serius menyelesaikan akar masalah. Komisi IV tahu persis dimana akar masalah RSUD. Akan tetapi masalah utamanya justru terletak dari sikap politik yang dayus dari pimpinan komisi IV.
“Ini semuanya politik kepentingan. Kalau sudah bicara kepentingan, apapun menjadi Kelu dan terdiam sehingga tidak berani membawa persoalan RSUD ke Pansus.
Harusnya semua pihak harus kasihan terhadap manajamen RSUD yang sekarang hanya dijadikan kambing hitam dan panggung politik saja, tanpa kesungguhan menuntaskan akar masalahnya.
Kata pengamat Kebijakan publik ini, Hendaknya para pemimpin khususnya di DPRD ingat Sabda Rasulullah SAW : “Wahai
Abu Dzar, engkau itu lemah (dalam kepemimpinan), dan kepemimpinan itu ialah amanah dan akan menjadi kehinaan serta penyesalan pada Hari Kiamat.”
Sungguh, Rasulullah SAW tidak meragukan kesalehan dan ketakwaan Abu Dzar al-Ghiffari, tetapi ia hendak mengingatkan akan bahaya menjadi pemimpin tanpa mampu menjalankan amanah yang diembannya. Karena, pemimpin tidak hanya bertanggung jawab kepada rakyatnya, tapi dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT.
Jadi lanjut Beliau, Komisi IV DPRD jangan selalu berdalih lemahnya manajemen RSUD dan selalu berdalih sudah memberikan bantuan anggaran keuangan ke RSUD, karena ini terjadi juga akibat kelemahan pengawasan dan mandulnya sikap Komisi IV dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.
(OnNewsOne.com)