Berita

Menurut Sebagian Masyarakat Pembangunan Berkelas Mega Proyek Dijalan HZ Dan Jalan Cihideung Berkesan Hantam Kromo

TASIKMALAYA,Jawa Barat OnNewsOne.com
Mega proyek perluasan  trotoar di jl HZ dan Cihideung Kota Tasikmalaya yang nantinya akan disulap seperti marioboro menuai kritik dari Gerakan Mahasiswa  Peduli Tasikmalaya (GEMPITA)

Idham Ansori selaku ketua umum GEMPITA menyebut jangn sampi pembangunan ini tanpa sepengetahuan masyarakat  dan harus ada sosialisasi/informasi kepada warga sekitar, karna nasib tukang parkir ataupun pedagang kakilima akan merasa ambigu (tidak pasti)

Pemerintah kota harus benar benar serius dalam pengawalan jalan HZ untuk di jadikannya seperti malioboro jangan sampai pemerintah kota seenaknya begitu saja jangan mengabaikan masyarakat, karana menurut idham yakin ketika jl hz sudah seperti jl malioboro pasti pedagang kaki lima akan terdiskriminasi/tersingkirkan dari tempat mereka yang dulunya berjualan

“Jika misalkan mereka di tempatkan di dadaha sementara pedagang di dadaha pun sudah begitu banyak, apakah taman dadaha akan di jadikan pasar ? Taman dadaha itu taman yang harus lestari,  ini yang memang wajib dijaga kelestrariannya oleh pemerintah kota, disanalah peran pemkot harus mengsosialisasikan terlebih dahulu sebelum proyek dilaksanakan” demikian papar Idham, Selasa (9/7/2022)

Selanjutnya terkait keresahan para  petugas palkir yang viral disosmed itu juga mendapat tanggapan dari pemerhati pembangunan Tasikmalaya H.Yudi Misbahulmunir S.Ag, kata H Yudi pemerintah  harus memikirkan nasib orang- orang yang kena ekses negatife nya ,karena mereka juga para tukang palkir dan pedagang kaki lima punya keluarga juga, yang mungkin kehidupannya tidak seberuntung para pelaksana proyek atau para oknum penguasa yang dugaan berfikir asal fee

“Sekarang bukan lagi jamannya hantram kromo(main labrak) segala sesuatu harus ada etikanya, masyarakat sudah tau dan cerdas dalam menyikapi kebijakan – kebijakan yang dibuat pemerintah, kalau pihak penguasa kebijakan tidak melihat ekses negatifenya yang berdampak dimasyarakat, maka berhentilah jadi bapaknya rakyat” demikian ujar H Yudi saat  dikonfirmasi

Sebelumnya telah diberitakan proyek pembangunan perluasan trotoar ala marioboro mendapat protes dari para petugas palkir dan para pedagang kaki lima yang menurut Ridwan seorang petugas palkir dilokasi, pihaknya tidak ada yang mengasih tau sebelumnya  dan merasa kehilangan pekerjaan yang bisa menghidupi keluarganya.

(OnNewsOne.com)