TASIKMALAYA Jawa Barat, OnNewsOne.com — Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) Kota Tasikmalaya protes terkait pemotongan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk madrasah. Pemotongan itu sesuai kebijakan pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan mengenai automatic adjusment.
Setiap kementerian harus menambah pencadangan alokasi anggaran, Hal itu disebutkan oleh Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Tasikmalaya H Asep Bahria kemarin.
Namun kata Asep Rizal Asyari Sekjen PP PGM, katanya terkait madrosah dijadikan tumbal oleh kebijakan pemerintah pusat seperti ini bukan pertama kalinya,
“Pemerintah seperti tidak ada keberpihakan terhadap pendidikan madrasah,” kata Asep.
Padahal lanjut Asep, Dana BOS ini merupakan salah satu sumber keuangan penting dalam pengelolaan madrasah. Ketika ada pengurangan, maka bisa berdampak buruk pada kualitas pendidikan, dan Ini akan jadi masalah ketika dana yang dicadangkan malah digunakan untuk program sektor lainnya.
” saya berharap Kementerian Agama Kota Tasikmalaya mengomunikasikan kembali kepada kementerian pusat dan lembaga terkait lainnya, agar kebijakan pencadangan alokasi anggaran atau shaving (penghematan) untuk dana Bos madrosah bisa ditinjau kembali” tegasnya.
(OnNewsOne.com)