TASIKMALAYA Jawa Barat,OnNewsOne.com – Pemerintah kota Tasikmalaya benar – benar sudah keterlaluan jika bicara terkait imbas atau korban dari pembangunan jalan lingkar utara atau populernya Jalan Baru (JB) yang berada diwilayah kecamatan Purbaratu.
Diantara korban tersebut adalah sebuah bangunan tempat ibadah atau mesjid yang sehari hari aktive dipakai oleh masyarakat baik kegiatan solat atau ibadah lainnya seperti pengajian. Mesjid tersebut dibiarkan terbelangkai begitu saja selama hampir 10 tahun.
Hal tersebut dikemukakan oleh salah seorang keluarga sekaligus pengurus mesjid Al Huriyyah H Yudi Misbahul Munir, S.Ag saat ditemui dikediamannya. Jumat ( 16/5/2025 )
Kronologinya diceritakan H Yudi bahwa pada saat pembangunan jalan lingkar utara beberapa tahun yang lalu, sebagian tanah mesjid tersebut kena pembebasan untuk lahan jalan lingkar utara, namun untuk membangunnya kembali tidak ada sedikitpun bantuan atau perhatian dari pemerintah kota Tasikmalaya.
Namun sekarang alhamdulilah kata H.Yudi, mesjid Al- Huriyyah sedang dibangun kembali, dan baru mencapai 90 persen dalam kurun waktu satu tahun dengan menghabiskan anggaran 900 juta yang sumbernya sumbangan dari masyarakat setempat dan dari para donatur yang lain, bukan dari pemerintah ataupun penggantian daripada pembangunan jalan lingkar utara
” Iya Mesjid Al – Huriyyah ini korban dari pembangunan jalan lingkar utara, lahan mesjid ini sebagian kena pembangunan jalan namun samasekali tidak ada perhatian dari pemerintah, padahal mesjid ini fasilitas umum juga, tapi kini saya bersama masyarakat telah membangun kembali mesjid ini dan tinggal 10 persen lagi, atau pinishing dalam perhitungan biaya kurang lebih Rp 100 juta lagi hingga sempurna” jelasnya.
Namun H Yudi merasa heran, kenapa mesjid yang merupakan fasilitas umum terkena geser atau kena gusur oleh pembangunan jalan lingkar utara lalu pemerintah tidak bertanggungjawab untuk membangunnya kembali, padahal aturannya pemerintah harus bertanggungjawab untuk membangunnya kembali minimal seperti semula atau misalkan lebih baik dari asalnya. Tapi ini jangankan ada bantuan, bertanyapun tidak melihatpun tidak apalagi empati dan peduli, tak seorangpun unsur dari pemerintah baik dari legislative atau eksekutive yang datang.
“Tapi alhamdulilah kami bersyukur bisa membangun lagi mesjid ini, mau ada bantuan atau tidak dari pemerintah kami tetap bersyukur, namun menurut hemat saya kenapa pemerintah sampai hari ini harus buta dan tuli tidak mau melihat mesjid yang jelas jelas menjadi korban dari pembangunan jalan lingkar utara yang kini sedang di bangun lagi, dan kenapa tidak mendengar keluhan keluhan masyarakat setempat” ,tutupnya penuh tanya.