TASIKMALAYA Jawa Barat,OnNewsOne.com – Audensi terkait carut marutnya MBG di kabupaten Tasikmalaya kembali di gelar di Aula kantor DPRD kabupaten Tasikmalaya,namun ada keanehan yang lagi – lagi terjadi yaitu ketidak hadiran koordinator SPPI dalam acara tersebut” padahal audensi ini penting sekali untuk sama -sama berdiskusi menyikapi program MBG yang diduga carut marut ini.
“Ari gajih hayang tapi gawe teu bener, kan digajih teh make duit negara gawe keur masyarakat , asa lieur”,( gaji mau tapi kerja ga becus, digaji pakai uang Negara untuk masyarakat, kebelinger- red ) tegas pengamat sosial Arief Rahman Hakim saat ditemui di lokasi.
Arif menyebut, seharusnya SPPI respon dengan adanya ruang diskusi dengan stakeholder dalam hal ini menyikapi bersama sama program MBG jangan malah kabur menghindar seolah olah tidak bekerja
“Harapan kami dengan berkumpulnya di DPRD itu bisa membawa solusi dari carut marutnya program MBG khususnya di kabupaten Tasikmalaya kita benahi sama-sama ,evaluasi bersama dan Awasi sama-sama karena masih banyak hal yang harus perlu di Evaluasi untuk keberlangsungan program MBG ini. Karena hari ini masyarakat sudah mulai cemas, takut, apalagi orang tua siswa yang anaknya menjadi objek penerima program ini” ucapnya.
Selanjutnya kata Dia, bahwa SPPI seharusnya tampil untuk memberikan klarifikasi pemahaman kepada masyarakat agar masyarakat percaya dan nyaman ketika menerima program MBG , bukan malah menghindar. “Kacau”, ungkapnya dengan nada kecewa.
Selain itu Arif juga menyoroti sikap ketua DPRD yang dirasa masih biasa-biasa saja sikapnya, duduga mungkin boss nya DPRD tersebut masih menganggap beberapa kejadian Keracunan siswa akibat MBG ini masih normal atau belum menjadi perhatian khsusus.Jangan- jangan mungkin benar dugaan Publik bahwa Ketua DPRD adalah pemilik Dapur ( SPPG ) sehingga enggan untuk bersikap tegas terhadap Program MBG dalam segi pengawasannya. Peran DPRD lemah, untuk sekedar memanggil SPPI saja harus berminggu minggu” ujarnya.
“Kami menyarankan DPRD dan Bupati agar segera membentuk Satgas MBG dan membentuk tim pencari fakta untuk mengusut kejadian dugaan keracunan dalam program MBG di kabupaten Tasikmalaya dan melakukan sidak ke SPPG2 agar terlihat secara fakta kondisi SPPG yang diduga masih banyak melanggar ketentuan,dan menutup semenetara SPPG yang masih bermasalah” ujar Arif mengakhiri.
(Fazza)