Berita

Desa Tenjonagara Menuju Mandiri,KKN Unper Sulap Jagung Jadi Produk Bernilai Tinggi

TASIKMALAYA Jawa Barat,OnNewsOne.com – Mahasiswa KKN Universitas Perjuangan Tasikmalaya meluncurkan program unggulan bertajuk ZERO WASTE INNOVATION : PEMANFAATAN SERBA JAGUNG MENUJU KEMANDIRIAN DESA TENJONAGARA. Program ini hadir sebagai jawaban atas potensi pertanian jagung yang sangat melimpah di Desa Tenjonagara, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya. Desa Tenjonagara ini memiliki lahan pertanian yang luas dengan hasil utama berupa jagung.

Selama ini, jagung Sebagian besar dijual dalam bentuk mentah tanpa adanya pengolahan lebih lanjut. Melihat potensi tersebut, mahasiswa KKN UNPER berupaya mengenalkan konsep Zero Waste atau Pemanfaatan tanpa limbah, sehingga seluruh bagian jagung mulai dari biji, batang, kulit, hingga rambutnya dapat dimanfaatkan menjadi produk berniali ekonomis.

“Kami ingin menghadirkan inovasi yang bukan hanya ramah lingkungan, tetapi juga mampu untuk meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat Desa. Jagung yang selama ini hanya dijual sebagai komoditas mentah bisa diolah menjadi berbagai produk unggulan yang unik dan inovatif,” Ujar  Rahadian selaku Koordinator Desa KKN Unper Tenjonagara.

Kata Rahadian, pemanfaatan serba jagung dirincikan sebagai berikut :

Pertama, biji jagung diolah menjadi emping jagung dan dodol jagung sebagai produk unggulan pangan lokal.

Kedua, rambut jagung diolah menjadi teh herbal yang dikeringkan, dikemas higienis, dan siap seduh.

Ketiga, bonggol jagung diproses menjadi briket arang sebagai bahan bakar alternatif yang memiliki kualitas unggul.

Keempat, batang jagung diekstraksi menjadi minuman manis, untuk produk ini tim menyatakan masih dalam proses penelitian khasiat dan keamanan sebelum diproduksi massal.

“Saat ini mahasiswa KKN UNPER lebih memusatkan perhatian kepada pengoptimalan produksi dan kualitas kemasan produk serba jagung. Fokus tersebut dipilih agar setiap hasil olahan memiliki standar rasa, tekstur, serta tampilan yang menarik. Beberapa sampel produk sudah dipresentasikan kepada pihak desa, termasuk Kepala Desa, Ketua Pemuda, Ketua RT, sebagai bentuk transparansi sekaligus uji penerimaan awal masyarakat” sebutnya.

Selain itu kata Rahadian,  mahasiswa KKN juga aktif mengikuti kegiatan yang diinisiasi kepolisian, yakni program Swasembada Pangan melalui penanaman jagung di Desa Tenjonagara. Keterlibatan ini tidak hanya memperkuat sinergi dengan aparat, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa pemanfaatan jagung dari hulu hingga ke hilir dapat berjalan dengan selaras dengan program pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan.

Sementara itu humas KKN UNPER TENJONAGARA, Azhar Firdaus, daat dimintai tanggapannya menegaskan komitmen tim terhadap mutu akan keberlanjutan.

“Kami memastikan setiap produk mengikuti standar kebersihan dan uji coba skala rumahan terlebih dahulu. Khusus minuman dari batang jagung, kami tidak akan merilis sebelum ada rekomendasi keamanan yang memadai, target kami sudah jelas, yakni inovasi yang aman, bermanfaat, dan bisa dilanjutkan warga secara mandiri dengan pendekatan ini juga, masyarakat didorong untuk melihat jagung sebagai sumber daya multifungsi yang tidak menyisakan limbah.

Dikesempatan yang sama Kepala Desa Tenjonagara, Heri Priana menyampaikan apresiasinya atas gagasan kreatif dari mahasiswa KKN UNPER, kata dia, inovasi ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat, potensi jagung yang melimpah bisa menjadi modal untuk membangun desa yang lebih mandiri dan berdaya saing.

“Dengan pendekatan Zero Waste yang terukur, program ini ditargetkan menjadi model penguatan ekonomi lokal berbasis potensi jagung, dengan harapan Tenjonagara tumbuh sebagai desa mandiri yang menghasilkan produk bernilai tambah, mengurangi limbah, dan menjadi rujukan praktik ekonomi sirkular di Kabupaten Tasikmalaya.” tutupnya.

(Faza)