TASIKMALAYA Jawa Barat,onnewsone.com –
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen informatika dan komputer yang berdiri sejak tahun 2001, kini harus tutup atas dasar surat keputusan yang di keluarkan oleh DIKTI pada tahun 2023.
Mahasiswa disana telah mendengar bahwa kampus STIMIK Tasikmalaya pada November 2022 sedang dalam masa pembinaan karena ada sebuah kecacatan dalam administrasi.
Dan pada saat itu mahasiswa sempat menanyakan perihal masalah yang terjadi kepada pihak lembaga dan yayasan.
Menurut mahasiswa bahwa pihak lembaga dan yayasan tidak ada transparansi terkait permasalahan tersebut , hanya menyampaikan akan segera di tangani dan diselesaikan.
Alih- alih diselesaikan Mahasiswa STIMIK Tasikmalaya di kejutkan dengan surat keputusan yang keluarkan oleh DIKTI , pada tanggal 20 Maret 2023 tentang penutupan kampus tersebut.
Presiden mahasiswa STIMIK Tasikmalaya Fikri Anwar Rafdilah mengungkapkan kekecewaan nya kepada pihak kampus, kata Fikri ” Pihaknya sebagai mahasiswa STIMIK Tasikmalaya sangat kecewa kepada pihak kampus yang tidak memberikan transparansi kepada mahasiswanya. Padahal jika pihak kampus memberikan keterangan yang jelas dan lugas sepertinya masalah ini bisa diselesaikan dengan baik-baik.
Kemudian setelah para mahasiswa kecewa karena kampus sudah di tutup dan tidak ada transparansi .
“Ya pada akhirnya pasca penutupan kampus tersebut, pada hari Sabtu tanggal 25 Maret 2023, kita Mahasiswa STIMIK menggelar konsolidasi bersama seluruh mahasiswa untuk menyamakan persepsi guna meminta pertanggung jawaban kepada pihak kampus” tegasnya.
Setelah selesai konsolidasi para mahasiswa pun menuangkan kekecewaannya dengan memasangkan tulisan – tulisan yang mewarnai gedung kampus tersebut.
Harapannya lanjut Fikri, atas hasil konsolidasi bersama mahasiswa STIMIK ialah adanya pertanggung jawaban dari pihak kampus dan yayasan juga pengembalian uang UKT yang telah di berikan. “Tapi status kami sebagai mahasiswa sedang di pertanyaan bahkan tidak di akui oleh negara, dan apabila dari pihak kampus dan yayasan tidak bertanggung jawab, maka mahasiswa akan membawa masalah ini ke jalur hukum” tambah nya.
Sementara melihat kejadian pada mahasiswa STIMIK Tasikmalaya, koordinator pusat Aliansi BEM Tasikmalaya Muhammad Rafi Faza angkat bicara mengenai kejadian tersebut.
Kata Rafi, pihaknya sangat prihatin mendengar kejadian tersebut, dan sangat disayangkan sikap tidak transparansi dari pihak kampus kepada mahasiswa, yang seharusnya ketika mahasiswa menanyakan data atau apapun itu yang berkaitan dengan mahasiswa pihak kampus harus memberikan informasi dengan sejelas jelasnya , jangan sampai menimbulkan issue issue negatif di mahasiswa atau bahkan di luar kampus.
“Kami dari Aliansi BEM Tasikmalaya akan terus membersamai mahasiswa STIMIK Tasikmalaya agar mendapatkan hak-hak nya kembali, dengan koordinasi bersama BEM STIMIK Tasikmalaya” tegas Rafi, Korpus ABT Tasikmalaya
onnewsone.com